Sukabumi memiliki banyak koleksi air terjun alias curug. Mengeksplore keindahan curug-curug disini, sungguh sangat menakjubkan. Terutama ketiga curug berikut ini, yaitu Curug Cikaso, Curug Awang dan Curug Puncak Manik. Pesonanya sungguh sangat memikat dengan memiliki keunikan masing-masing yang menakjubkan. Apa saja keunikannya, yuk simak!
Curug Cikaso
Air Terjun Cikaso atau sebutan populer Curug Cikaso merupakan wisata alam Sukabumi yang memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan lebar kurang lebih 100 meter, dengan terbagi menjadi beberapa aliran air terjun. Curug ini juga dikenal dengan sebutan Curug Luhur yang aliran airnya berasal dari anak Sungai Cikaso yaitu Sungai Cicurug. Air terjun ini berlokasi di selatan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Dusun Ciniti, Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Curug Cikaso masih alami dan memiliki panorama alam yang begitu indah, sangat menakjubkan.  Air Curug Cikaso bermuara di Muara Tegal Buleud Kabupaten Sukabumi, dan curug ini memiliki tiga titik curahan, yaitu Curug Aseupan sebagai curahan pertama, kedua Curug Menong dan ketiga adalah Curug Aki. Dan ketiga limpahan air terjun ini sama-sama mengantongi panorama yang indah nan alami. Gabungan air dari limpahan ketiga curug yang menjadi curahan Curug Cikaso ini, menghasilkan tampias warna yang indah dan menyatu dalam kolam yang menimbulkan warna air jernih biru kehijauan. Sungguh sangat mempesona dan menyejukkan pandangan mata. Apalagi air terjun ini di kelilingi dengan rimbunan pepohonan yang begitu asri dan sedap dipandang.
Dengan memiliki tiga titik curahan, air yang mengalir di Curug Cikaso pun jadi sangat deras. Dengan debit airnya yang melimpah, suara gemuruh curahan air dari Curug Cikaso terdengar dashyat dan mengagumkan. Seakan-akan memanggil untuk bermain air disana. Hati-hati bagi Traveler yang ingin bermain air ke dalam kolam. Perlu diperhatikan, kolam di Curug Cikaso ini kedalamannya mencapai sekitar 15 meter dan di bawah kolam terdapat pusaran air yang sangat deras dan cukup kuat. Jika ingin berenang, sebaiknya tanyakan dahulu kepada penjaga Curug Cikaso.
Untuk menuju ke lokasi Curug Cikaso ada beberapa alternatif pilihan. Jika Traveler dari Surade jaraknya hanya sekitar 8 kilometer. Jika dari Jampang Kulon, jarak yang ditempuh sekitar 15 km.  Sementara itu, jika Traveler mengambil titik lokasi dari Ujung Genteng, maka jarak yang ditempuh sekitar 32 km. Uniknya, dari pusat kota Sukabumi sendiri malah lebih jauh, yaitu sekitar 110 km.
Rute perjalanan menuju Curug Cikaso, sebaiknya Traveler melakukan perjalanan menuju Pantai Ujung Genteng.  Jika dari Sukabumi, arah menuju Jampang Kulon lalu lanjut ke Surade. Di tengah-tengah perjalanan menuju ke Surade, berbelok di pertigaan yang tersedia dan menuju ke Jalan Cikaso. Dari tempat parkir khusus wisatawan yang disediakan pihak pengelola wisata alam Curug Cikaso ini, Traveler masih harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dengan jarak 1 kilometer untuk sampai di lokasi air terjun.
Curug Awang
Curug Awang yang terletak dakan kawasan Geopark Ciletuh, tepatnya di Desa Tamanjaya, kecamatan Ciemas, kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ini, digadang-gadangkan sebagai kembaran Air Terjun Niagara yang ada di perbatasan negara bagian Amerika Serikat New York dengan provinsi Kanada Ontario. Destinasi menuju curug ini memiliki medan yang cukup menantang namun begitu melihat Curug Awang, rasa takjub menggantikan segalanya.
Dinding curug tampak begitu gagah saat dilihat dari bawah. Dindingnya yang berwarna cokelat adalah batuan sedimen berjenis batu pasir tufan dan breksi. Dinding selebar kira-kira 60 m ini dialiri air. Di bawah air terjun setinggi 40 m dan mempunyai lebar kurang lebih 60 meter ini terbentuk kolam alami. Uniknya, di depan kolam terdapat banyak batu besar berserakan. Batu-batu berserakan ini merupakan salah satu spot cantik di area air terjun ini yang asyik untuka berswa photo. Curug ini juga bisa dieksplor bagian atas maupun bawahnya sekaligus. Berfoto-foto di bibir tebing air terjun ini, hasilnya dijamin keren abis!
Yang istimewa dan mengesankan dari Curug Awang ini adalah, Traveler dapat berjalan di bagian atas curug dengan aman. Tentu ini bisa dilakukan saat air curug tidak penuh, yaitu pada musim kemarau dimana curah hujan sedikit. Namun jika ingin melihat air curug lebih penuh tentu harus datang saat musim hujan. Debit airnya sangat deras dan airnya akan menutupi seluruh tebing.
Lokasi Curug Awang dari kota Jakarta dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih selama 7 jam. Jalur yang dipilih adalah Jakarta, Bogor, Cijeruk, Cibadak, Cikidang, Pelabuhan Ratu, Simpenan, Jampang Kulon, hingga Tamanjaya. Setelah itu, melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi air terjun.
Dari area parkir menuju ke curug, masih memerlukan waktu kurang lebih 200 meter. Jangan lupa, persiapan untuk berwisata ke curug ini harus lengkap. Membawa bekal makanan dan minuman sangat penting karena di curug ini belum banyak tersedia warung makanan. Dan trek yang dihadapi cukup menguras tenaga. Dan jangan lupa juga memakai sepatu yang nyaman dikenakan, karena jalanan berupa bebatuan, serta trek yang cukup menantang, siap dihadapi.
Curug Puncak Manik
Curug Puncak Manik merupakan air terjun tertinggi dengan ketinggian sekitar 100 m. Air terjun ini terdiri dari dua undakan sebelum akhirnya membentuk danau kecil yang kemudian kembali menjadi aliran Sungai Ciletuh. Curug Puncak Manik memiliki keindahan yang menakjubkan. Bila beruntung, saat cuaca cerah dan debit air cukup deras, Traveler dapat menikmati keindahan pelangi di atas Air Terjun Puncak Manik.
Pesona air terjun ini sangat keren,  memiliki dinding batu tertinggi di kompleks Geopark Ciletuh. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan dua curug lainnya, Curug Awang dan Curug Tengah.  Hanya saja, untuk mencapainya butuh perjuangan. Traveler harus menyusuri anak tangga berpagar kayu dan bertiang tembok, dipadu aksesoris kujang yang merupakan lambang Tanah Pasundan.
Curug Puncak Manik berlokasi di Cibenda, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Curug ini memiliki berbagai ketinggian yang berbeda. Menuju lokasi curug ini, Traveler akan menghadapi trek perjalanan yang cukup sulit. Menuruni bukit sekitar satu jam perjalanan, dan perjalanan akan semakin sulit saat kamu hendak pulang karena harus menanjak dengan trek yang sama. Selama perjalanan kamu akan melewati hutan tropis yang sejuk dan rimbun oleh pepohonan hutan asli Ciletuh Geopark. Jika beruntung kamu akan menemukan bunga bangkai Rafflesia Fatma yang langka dan dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Karena Curug Puncak Manik berada di urutan terbawah dari rangkaian air terjun pada Sungai Ciletuh, apabila Traveler berada di atas puncak Curug Puncak Manik, maka bisa melihat undakan air terjun mulai dari Curug Awang, yang kemudian dilanjut oleh Curug Tengah. Pemandangan ini sungguh sangat luar biasa indah. Namun, untuk mencapai titik puncak Curug Puncak Manik ini sangatlah sulit dan berbahaya. Selain jalannya yang licin, untuk sampai keatas puncak Traveler harus mendaki tebing yang curam dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Secara administratif, Curug Puncak Manik berada di kawasan Ciletuh Geopark, yang berlokasi di Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk bisa menemukan lokasi ini, namun letak Ciletuh Geopark ini sangat jauh bila bertolak dari arah Kota Bandung atau Kota Jakarta. Dari Kota Sukabumi saja memerlukan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan. Perjalanan yang harus dilalui apabila bertolak dari Kota Jakarta atau Bandung adalah sekitar 8-10 jam perjalanan, tergantung dari kemacetan saat dijalan.
Traveler dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda emapt untuk mencapai kawasan Ciletuh Geopark ini. Tetap hati-hati dan waspada karena masih ada beberapa titik area jalan yang berlubang dan rusak. Berikut ini adalah rute singkat yang bisa ditempuh untuk menuju kawasan Ciletuh Geopark jika bertolak dari arah Kota Bandung : Kota Bandung – Padalarang – Cipatat – Cianjur – Sukabumi – Jalan Pelabuhan – Jalan Cibatu –Jalan Cijambe – Jalan Tegal Lega – Jalan Pelabuhan Ratu – Jampang Kulon – Jalan Waluran – Tamanjaya – Ciletuh Geopark.
Setelah berada di kawasan Desa Tamanjaya, rute selanjutnya adalah mengarahkan kendaraan menuju kawasan Ciletuh Geopark. Dan Curug Puncak Manik ini berada di pinggir jalan sebelah kiri. Tak jauh dari Kantor Sekretariat PAPSI, terdapat plang penunjuk arah menuju lokasi Curug Puncak Manik. Dari pertigaan tersebut, kendaraan diarahkan menuju jalan berbatu dan menanjak. Kurang lebih sejauh 200 meter hingga menemukan sebuah saung bilik dan terdapat tanah lapang yang cukup luas. Ditempat ini Traveler dapat memarkirkan kendaraannya. Selanjutnya perjalanan harus dilakukan dengan berjalan kaki sekitar 2,5 km dengan trek yang menurun dan curam, serta melewati kawasan hutan tropis yang sejuk menyegarkan.(Adhit)