Suatu tempat tidak akan lepas dari sejarah, dan sejarah itu menjadi gambaran tentang keadaan sebelumnya, tentang apa-apa yang sudah terjadi. Ini sama seperti yang terjadi di Athena, Yunani, yang berada di bawah kekuasaan Ottoman selama hampir 400 tahun. Tempat tersebut jelas memiliki sejarah yang tak terlupakan, salah satunya sejarah Ottoman dalam Masjid Fethiye. Dilansir dari Daily Sabah, Masjid Fethiye terletak di tengah Agora Romawi dekat Tower of the Winds. Masjid ini diperkirakan dibangun pada paruh kedua abad ke-17 antara 1668 – 1670 M.
Bagi penduduk Yunani masjid itu dikenal sebagai Masjid Staropazaros (Pasar Gandum) karena lokasinya yang dekat dengan pasar gandum (pazari) di Pasar Romawi. Dalam sebuah artikel ilmiah tentang masjid, seorang ahli Belanda tentang arsitektur Ottoman, Machiel Kiel, menulis masjid itu dilaporkan dibangun di atas reruntuhan gereja Kristen.
“Gereja Panaghiatou Staropazarou atau Gereja All Holy (Virgin Mary) dari Wheat Market-stari, di sini menjadi pelafalan sitari (gandum) dalam bahasa Yunani, dan bukan staro (‘tua’ di Slavic), dikatakan menjadi bangunan Byzantium,” tulis Kiel.
Ia menuliskan bangunan gereja itu diubah menjadi masjid karena benturan agama Islam-Kristen. Masjid ini dibangun sesuai dengan pola arsitektur ‘quatrefoil’ atau ‘semanggi empat daun’ karena kubah pusatnya yang lebar didukung oleh empat kubah kecil dalam tata ruang salib.
Menurut informasi dari Kementerian Kebudayaan Yunani, di dalam masjid di tengah sisi timurnya ada sebuah ceruk kecil, Mihrab, yang mengarah ke arah kota suci Makkah atau kiblat. Kiel mengatakan, terdapat bingkai marmer dari pintu masuk portal dan bingkai marmer dari jendela di serambi yang ditutupi dengan prasasti Ottoman yang setengah pudar dan garis puisi.
Menurut Kiel, beberapa dari mereka bertanggal. “Mengutip kedua sistem penanggalan Hijriyah Muslim dan kalender Barat, yang tertua adalah dari 1080 (1669-70). Yang lain mengikuti waktu,” ujarnya.
Setelah Yunani merdeka pada tahun 1830, Masjid Fethiye berturut-turut digunakan sebagai penjara militer dan barak. Kemudian pada tahun 1824, masjid tersebut digunakan sebagai sekolah. Lalu pada akhir tahun 1800-an, masjid itu digunakan sebagai toko roti militer.
Saat ini Masjid Fethiye memegang peranan penting sebagai monumen yang memperkenalkan peninggalan Kekaisaran Ottoman. Sesekali masjid bersejarah tersebut juga mengadakan pameran arkeologi serta sejarah. (RK/IPG)