Pulau Kalimantan ternyata menyimpan banyak sekali harta karun berupa seni budaya yang unik dan menarik. Salah satunya adalah rumah adat. Deretan rumah ada di Kalimantan punya ciri khas tersendiri. Berbeda dengan di Jawa maupun Sumatera, rumah adat di Kalimantan kebanyakan berbahan dasar kayu.
Bentuknya yang tinggi dan memanjang jadi hal yang bisa anda temui saat melihat rumah adat Kalimantan. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh geografis Kalimantan yang dikelilingi hutan lebat.
Penasaran apa saja rumah adat unik dam menarik di Kalimantan? Indonesiatraveler.id punya referensinya, simak ulasannya!
Lamin, Kalimantan Timur
Rumah Lamin merupakan rumah adat yang ditinggali oleh masyarakat asal Kalimantan Timur dengan panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter. Rumah adat Lamin dianggap sebagai identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur karena rumah ini mewakili kultur serta tradisi masyarakat sana yang turun temurun.
Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung. Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Rumah Lamin memiliki beberapa ciri khas yang umumnya dapat langsung dikenali. Pada badan rumah Lamin, banyak ditemukan ukiran-ukiran atau gambar yang mempunyai makna bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Salah satu fungsi dari ukiran-ukiran atau gambar pada tubuh rumah Lamin adalah untuk menjaga keluarga yang hidup dalam rumah dari bahaya
Baloy, Kalimantan Utara
Suku Tidung di kawasan Tarakan ternyata juga punya rumah adat yang tidak kalah unik. Namanya Rumah Baloy. Rumah adat yang satu ini merupakan perpaduan kebudayaan seni arsitektur dari masyarakat suku Tidung, salah satu suku tertua yang ada di Tarakan Kalimantan Utara. Tampil dengan bahan dasar kayu ulin, Baloy memiliki empat ruangan dengan fungsinya masing-masing, seperti Ambir Kiri, Ambir Tengah, Ambir Kanan, dan Lamin Dalom. Khusus buat Ambir Kiri, ruangan ini dijadikan tempat untuk menerima masyarakat yang ingin mengadukan perkara, atau membahas masalah adat.
Rumah Radakng, Kalimantan Barat & Kalimantan Tengah
Jika anda jalan-jalan ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rumah Radakng bisa jadi spot yang familiar. Rumah adat bagi Suku Dayak ini merupakan rumah adat terbesar yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah landmark bagi kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa. Dengan ukuran panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter, Rumah Radakng terbuat dari 100 persen dari kayu.
Sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, Rumah Radakng terdiri atas lima bagian, yaitu tangga (tangka), teras (pante), serambi (sami), ruang inti (bilik), dan dapur (jungkar). Rumah Adat Radakng ternyata memiliki nilai filosofi sesuai bentuk dan diperuntukkannya yang mendeskripsikan sifat kebersamaan dan toleransi antar anggota keluarga.
Banjar Bubungan Tinggi, Kalimantan Selatan
Rumah adat yang satu ini dinamakan Bubungan Tinggi karena bagian atapnya berbentuk atap pelana demikian tingginya dan lancip ke atas dengan membentuk sudut sekitar 45 derajat. Pada masa Kerajaan Banjar, Rumah Bubungan diperuntukan untuk bangsawan pada masa kesultanan, tetapi dapat dibangun juga oleh golongan pedagang yang kaya, hal ini terjadi setelah kerajaan Banjar jatuh pada 1860.
Rumah Bubungan Tinggi diperkirakan dibangun pada tahun 1867 M, oleh H. Muhammad Arif, seorang saudagar yang kaya raya pada masanya. Rumah Tradisional Bubungan Tinggi memiliki luas denah panjang 35,49 meter dan lebar 14 meter. Secara morfologi Bangunan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kaki, bagian badan, dan bagian atap. Bagian kaki merupakan tiang utama penyokong struktur bangunan terdiri dari tiang utama dan tiang penyangga.