Raja Ampat memang memiliki segudang spot-spot keindahan alamnya. Pasca pandemi virus corona ini, serunya berwisata ke Raja Ampat, dan mengeksplore berbagai keindahan disana. Seperti ke Pulau Batanta, salah satu dari 4 raja di Raja Ampat. Pulau Batanta memiliki bentuk yang agak sedikit kasar serta memiliki banyak teluk dengan deretan hutan-hutan bakau yang belum terjamah.
Pulau Batanta merupakan salah satu pulau besar yang ada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, dimana pulau ini sering terlihat tertutup kabut. Deretan hutan hujan Papua ini, pada bagian puncaknya kerap terlihat berkabut.
Traveler yang datang ke Pulau Batanta kebanyakan ingin menikmati keindahan air terjunnya. Yah, pulau ini memiliki air terjun yang sangat indah dan cantik. Namanya Air Terjun Batanta. Meskipun trekking menuju air terjun ini cukup melelahkan, karena harus memasuki hingga ke pedalaman hutan, namun suguhan keindahan alam sekelilingnya menghilangkan rasa lelah.
Dengan menaiki perahu, Traveler dapat menyusuri jalan berliku melalui hutan bakau setinggi 30 meter. Setelah sampai di daratan, kemudian trekking dan menyusuri sungai yang indah, di mana ratusan ekor capung berwarna warni dan juga menemukan area yang tertutup Kupu-kupu aneka warna, akan menjadi pemandangan yang memukau.   Kira-kira, begitu perjalanan sudah memakan waktu hampir 15 menit, Traveler akan mencapai air terjun kecil yang pertama.  Dimana pepohonan hutan hujan besar mengelilingi air terjun ini. Banyak spot-spot bagus untuk pengambilan foto. Yah, sayang kalau tidak dimanfaatkan moment-moment keren ini.
Setelah itu, Traveler kembali menyusuri dan mendaki lebih jauh ke hulu melalui hutan hujan Batanta yang indah. Tampak sekali, beberapa pohon yang ditemui telah berusia berabad-abad.  Setelah mendaki kurang lebih sekitar satu jaman, akhirnya tiba juga di puncak, dimana keindahan Air Terjun Batanta begitu indah terpampang di depan mata.
Air terjun ini tingginya sekitar 10 meter, membuat Air Terjun Batanta ini terlihat begitu megah. Dibawah jatuhnya air ditampung oleh sebuah kolam alami nan besar. Airnya sangat bersih dan sejuk. Disini, Treveler akan terpuaskan bermain air sejuk ini sepuasnya. Berenang atau sekedar berendam, merasakan kesegaran yang luar biasa menyejukkan. Panorama  air terjun ini terlihat semakin indah dengan adanya bebatuan yang berada disekitarnya. Uniknya lagi di air terjun ini terdapat sebuah gua kecil yang letaknya berada dibalik air terjun tersebut. Memang, goa ini ukurannya tidak terlalu besar. Hanya dapat menampung sekitar 6 orang dewasa saja. Dari dalam goa, Traveler dapat duduk sambil melihat pemandangan dari balik tirai air (kucuran air terjun). Sesekali, muncul pelangi yang menambah keindahan panorama Air Terjun Batanta ini. Area di balik air terjun ini, seringkali dijadikan objek photo yang sangat menarik. Karena debit air pada Air Terjun Batanta ini tidak terlalu besar, sehingga wara-wiri menikmati curahan air terjun tetap nyaman di badan.
Air terjun yang terletak di Pulau Batanta ini sering disebut sebagai kawasan tersembunyi di Kepulauan Raja Ampat, karena masih banyak wisatawsan yang belum menyadari adanya air terjun ini. Apalagi untuk mencapai lokasi air terjun ini memang tidak begitu mudah. Meski demikian, keindahan yang ditawarkan Air Terjun Batanta ini sulit di indahkan. Sehingga, banyak wisatawan yang tetap bergerilya untuk menemukan Air Terjun Batanta ini, dan ketika bertemu terasa seperti menemukan harta karun yang tersembunyi di sebuah pulau terpencil.
Untuk mengunjungi Pulau Batanta ini, Traveler harus ke Sorong terlebih dahulu, kemudian menuju ke pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kapal. Dari dermaga Sorong, yang merupakan pintu gerbang ke kabupaten Raja Ampat, Traveler dapat menggunakan beberapa pilihan akomodasi, seperti kapal wisata, kapal rakyat milik pemerintah setempat, atau yang lebih private yaitu menyewa speed boat ataupun long boat untuk bisa sampai ke Pulau Batanta.
Jika Traveler memilih kapal rakyat, rute yang dilewati adalah Sorong – Waisai, ibukota Raja Ampat. Kapal ini memakan waktu tempuh sekitar 2 hingga 3 jam. Dari Waisai Traveler masih harus melanjutkan perjalanan ke Pulau Batanta dengan speed boat atau perahu nelayan lokal yang memakan waktu sekitar 30 menit.
Setelah berhenti di dermaga Pulau Batanta, Traveler harus naik speedboat lagi menuju Desa Arefi yang letaknya di sisi lain Pulau Batanta. Setelah tiba, hanya tinggal mengikuti alur sungai yang mengalir dari dalam hutan bakau yang ada di pedalaman Pulau Batanta. Air sungainya tidak terlalu dalam, sehingga Traveler dapat berjalan kaki.  Namun, medan yang dilalui cukup licin karena hutan bakaunya banyak lumur. Setelah menyusuri sungai kira-kira 40 menit, tibalah di Air Terjun Batanta.(Raditya)
