Jika Traveler sedang berada di Kalimantan Timur, pastikan mengunjung destinasi alam unik yang sangat menarik, berupa dinding bebatuan di tengah rimba, yang kerap disebut-sebut sebagai Tembok China-nya Kalimantan, yaitu Batu Dinding. Batu Dinding merupakan fenomena alam dari batuan karst setinggi 125 meter membentang sejauh 150 meter yang terbentuk tinggi memanjang seperti Tembok China. Tapi, begitu Traveler memandangnya dari kejauhan, Bukit Batu Dinding ini terlihat seperti punggungan yang memanjang. Lokasi Batu Dinding ini dikelilingi hutan yang sangat rimbun, dikelilingi jurang yang cukup dalam.
Untuk mencapai ke sana, Traveler harus menyusuri jalan petak tanah sejauh 4 kilometer. Jalan ini hanya bisa dilalui dengan kendaraan bermotor roda dua. Itupun hanya tiba di lokasi parkir saja, selanjutnya Traveler harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer, menyusuri pepohonan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto serta perkebunan warga. Pemandangan yang dilalui sepanjang perjalanan ini, benar-benar memanjakan mata.
Objek wisata ini memang begitu mempesona, panoramanya begitu asri dan udaranya sangat sejuk. Begitu romantis dan sendu untuk dijadikan tempat menikmati mata hari terbit maupun terbenam. Suasana yang temaram beradu dengan bias-bias jingga pancaran sang surya, menyatu dengan alam hijau sekitar serta gagahnya tebing bebatuan, menciptakan pemandangan yang sangat cantik dan mempesona. Wisata ini disebut batu dinding, karena bentuknya memang mirip dengan dinding. Lokasi wisata alam ini ditemukan pertama kali oleh sekelompok mahasiswa jurusan geologi dari perguruan tinggi di Bandung Jawa Barat, yang menulis skripsi mengenai bebatuan.
Kawasan wisata alam Batu Dinding ini berlokasi di sebelah utara Kota Balikpapan dengan jarak 45 kilometer, atau hanya sekitar 1,5 jam dari Kota Balikpapan melalui jalur darat. Wisata ini tepatnya berada di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dari Samarinda berjarak sekitar 70 kilometer ke arah selatan. Lokasi Batu dinding ini berada tidak jauh dari jalan raya Soekarno Hatta Balikpapan-Samarinda.
Secara umum, area Batu Dinding ini terdiri dari puncak bukit dengan ukuran yang agak sempit yaitu kurang dari 5 meter, bahkan pada beberapa batu yang menjulang tinggi lebarnya hanya 1 meter. Uniknya, ada yang berbentuk memanjang seperti pundak kuda kurus dengan panjang kurang lebih 500 meter dan sekelilingnya dikelilingi hutan yang rimbun. Lokasi wisata Batu Dinding terbilang masih asri di Kalimantan Timur ini, dengan suasananya yang mencerminkan alam sesungguhnya.
Gapura masuk ke lokasi Batu Dinding memang tak terlihat semegah lokasi wisata pada umumnya. Hanya ada gapura yang terbuat dari kayu setinggi 6 meter bertuliskan ‘Wisata Batu Dinding’. Untuk mencapai ke Batu Dinding-nya, setelah sampai di pintu gerbang Jalan Batu Dinding, Traveler harus menempuh setidaknya sekitar 4 km dari jalan masuk. Bukit Dinding dilengkapi tali untuk berpegangan dan pagar-pagar yang dibangun di beberapa titik, sehingga memberi kenyamanan bagi pengunjung. Fasilitas toilet pun sudah tersedia yakni berada sekitar 200 meter dari bukit. Untuk membeli minuman atau makanan, terdapat warung di depan jalan masuk.
Traveler akan ditemani oleh guide lokal. Guide lokal inilah yang akan mengatur dan mengawasi pengunjung agar tidak berdesak-desakan memasuki area puncak yang sempit. Sebaiknya datang ke sini pada saat musim kemarau. Datang ketika matahari terbit atau terbenam, karena pada momen-momen itu, Traveler akan menikmati keindahan pemandangan yang sangat cantik luar biasa, pemandangan alam hutan borneo dari ketinggian Bukit Batu Dinding. Amazing!(Rafa)